Satu tindakan dan keputusan itu, adakala kesannya mengheret bersama perjalanan masa.
Hari-hari dalam kehidupan manusia adalah merupakan peggiliran, seperti kata firman:
Hari-hari dalam kehidupan manusia adalah merupakan peggiliran, seperti kata firman:
"Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)." (Ali-Imran: 140)
Bak kata pepatah Arab: "Satu hari untukmu, dan satu hari pula yang menimpamu"
Saat Iman mula bersemayam di hati, badai ujian sesekali datang menghampiri. Sungguh Iman manusia akan diuji, untuk dinilai sebuah ketelusan.
"Apakah manusia mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan, ‘Kami telah beriman,’ sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (al-Ankabut: 2-3)
"Apakah manusia mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan, ‘Kami telah beriman,’ sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (al-Ankabut: 2-3)
Ujian itu penilaian tahap keimanan. Buat Mukmin yang sabar mengharapkan janji syurga dan kemenangan.
“Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal belum datang kepada kalian cubaan sebagaimana halnya orang-orang yang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan serta digoncangkan (dengan macam-macam cubaan), sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (al-Baqarah: 214)
“Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal belum datang kepada kalian cubaan sebagaimana halnya orang-orang yang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan serta digoncangkan (dengan macam-macam cubaan), sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (al-Baqarah: 214)
Bahagialah mereka yang bahagia. Mengharapkan janji Tuhan seperti yang terkandung dalam al-Quran:
"Al-Quran yang Kami wahyukan kepadamu (wahai Muhammad) ialah yang benar (segala-galanya) yang tetap mengesahkan Kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dengan sedalam-dalamnya akan keadaan sekalian hambaNya, lagi Maha Melihat dan memerhatikan.
"Kemudian Kami jadikan Al-Quran itu diwarisi oleh orang-orang yang Kami pilih dari kalangan hamba-hamba Kami; maka di antara mereka ada yang berlaku zalim kepada dirinya sendiri (dengan tidak mengindahkan ajaran Al-Quran), dan di antaranya ada yang bersikap sederhana, dan di antaranya pula ada yang mendahului (orang lain) dalam berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu ialah limpah kurnia yang besar (dari Allah semata-mata).
"(Balasan mereka ialah) Syurga - syurga " Adn ", yang mereka akan masukinya; mereka dihiaskan di dalamnya dengan gelang-gelang tangan dari emas dan mutiara; dan pakaian mereka di situ adalah dari sutera"
"Dan (sebagai bersyukur) berkatalah mereka: "Segala puji tertentu bagi Allah, yang telah menghapuskan perasaan dukacita dari kami; Sesungguhnya Tuhan kami Maha Pengampun, lagi sentiasa memberi balasan yang sebaik-baiknya (kepada orang-orang yang taat)"
"Tuhan yang telah menempatkan kami di tempat tinggal yang kekal, dengan limpah kurniaNya semata-mata. Kami tidak akan merasa penat lelah di situ, dan kami juga di situ tidak akan merasa letih lesu". ( Fatir 3-35 )